Resep Chocolate Banana Cake yang Creamy, Nyoklat dan Legit dari Joy of Baking

Harum chocolate banana cake matang menguar memenuhi rumah, tak lama kemudian oven bernyanyi menandakan kudapan tersebut telah matang. Tak sabar menunggu dingin, saya menyuap sesendok, hmm…tekstur creamy mengelus lidah, dengan sensasi nyoklat atau rasa coklat yang pekat, serta rasa legit yang berasal dari manisnya gula dan pisang matang.

Padahal semula saya ragu-ragu, kok resep chocolate banana cake ini banyak banget bahan cairnya (susu, minyak goreng dan air kopi). Tapi tetap saya praktekan, mengingat proporsinya sesuai resep jadul yang menggunakan ukuran gelas belimbing, yaitu: 1 tepung + 1 gula+ 1 minyak goreng/susu/air dan 2 telur.

Dengan kata lain, jika pingin bikin cake dan malas bongkar catatan resep, pakai saja resep tersebut, pasti jadi dan enak. Jangan lupa untuk selalu menggunakan bahan segar (belum apek), dan mengocok telur sampai mengembang.

Baca juga:
Roti Gambang, Kudapan Jadul yang Enaknya Kebangetan!

Resep Bolu Kukus Pandan Anti Gagal, Dari Luvita Ho untuk Pemula

Daftar Isi:

• Kaget, Chocolate Banana Cake Joy of Baking ini Creamy, Nyoklat dan Legit!
• 5 Tips Anti Gagal Membuat Cake
• Resep Chocolate Banana Cake dari Joy of Baking
  

Kembali ke kisah resep Chocolate Banana Cake, saya menggunakan resepnya Stephanie Jaworski, pemilik channel Joy of Baking yang telah diunggah di channel YouTube-nya 11 tahun lalu.

Wow pisan kan? Sebelum para food YouTuber memenuhi YouTube dengan kalimat-kalimat bombastisnya, Joy of Baking sudah eksis. Gak heran Mbak Endang Indriani, pemilik blog ‘Just Try and Taste’ sering mengutip blog ‘Joy of Baking’. 

Ini membuktikan ‘Joy of Baking’ sangat professional. Stephanie Jaworski paham, kedua platform ini saling melengkapi. Video (YouTube) mempermudah penjelasan, seperti langkah-langkah membuat kue. Namun, karena kemampuan mengingat manusia umumnya terbatas, resep juga tercantum di blog sekaligus untuk sharing kisah seputar resep tersebut.

5 Tips Anti Gagal Membuat Cake/Bolu untuk Pemula

Dibalik kesuksesan, ada kegagalan. Demikian kurang lebih penjelasan Devina Hermawan, jebolan Master Chef Indonesia session 5 yang channel YouTube-nya meraup banyak subscribers. 

Devina bilang, setiap resep telah dia uji berulangkali sehingga dia mampu menjelaskan resep makanan secara detail, seperti manfaat penambahan tepung XYZ, bahan A bisa dihilangkan atau diganti dengan bahan C, dan seterusnya.

Nah, tips Devina, Luvita Ho  serta banyak narasumber lain menjadi sangat banyak jika dikumpulkan. Untuk kali ini saya tulis 5 tips dulu ya?

Jangan Asal Pilih Resep

Sudah menjadi rahasia umum, platform dengan konten resep masakan sangat disukai. Bahkan orang yang malas masak juga menyukai sebagai tontonan/hiburan. Gak heran pemasang iklan memilih blog dengan niche masakan dibanding jenis konten lainnya.

Akibatnya, banyak yang membuat blog berisi konten masakan hasil copy paste blog lain, atau asal bikin postingan. Foto masakan dan resepnya,  kan banyak tersebar di media sosial dan mesin pencari. Sesudah jadi blog ber-niche food, pasang Google Adsense deh dia untuk mendulang uang.

Ngeselin kan? Hasil jerih payah blogger mempraktekkan resep kemudian memotretnya (swear memotret butuh effort yang lumayan besar), eh seenaknya dicuri tanpa izin. Ups mencuri emang gak pakai izin ya?

Jadi, agar tidak tertipu resep dari blog gak jelas, penting banget untuk hanya menggunakan resep dari para ahli. Seperti milik ‘Just Try and Taste’ milik Mbak Endang Indriani, ‘Natural Cooking Club’nya Ibu Fatmah Bahalwan dan masih banyak lagi.

Untuk Youtube, saya pernah menulisnya di sini, nanti saya tambah ya?
5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner

Gunakan Ukuran Standar

Ulah content creator ‘ngawur’ lainnya adalah pemakaian takaran sendok (makan) ; dalam resepnya. Sendok makan kan banyak jenisnya, selain itu gimana ngukurnya? Apakah 1 sendok peres? 1 sendok muncung penuh? Atau 1 sendok muncung sedang?

Di episode-episode awal, Luvita Ho mencantumkan ‘ukuran ml’ untuk bahan telur, tujuannya untuk meminimalisir kegagalan pada orang yang mempraktekkan resepnya. Baru kemudian dia mengganti ‘ukuran ml’ dengan telur ‘ukuran besar’ yang menandakan ukurannya kurang lebih sama.

Jika ukuran volume telur bisa mengakibatkan kegagalan/ketidak sempurnaan pembuatan bolu, apalagi ukuran sendok? Bahkan apabila sekelompok orang menggunakan sendok makan yang sama dalam membuat kue, hasil konversi 10 sendok makan setiap peserta ke gram, bisa dipastikan akan berbeda jauh dengan peserta lainnya.

Siapkan Bahan Baku dengan Lengkap

Almarhum ibunda saya pernah nangis sekaligus ketawa, cake buatannya berbentuk aneh. Setelah ditelisik, dia baru ingat lupa menambahkan bahan tepung ke dalam adonan!

Saya pun kerap mengalami. Selalu ada kesalahan konyol yang saya lakukan, seperti kebingungan mencari topping cake, sementara adonan sudah siap panggang. Lupa meletakan bahan ketika sedang proses mengadoni. Tragedy terakhir, saya memasukan tepung terigu alih-alih tepung tapioca ke dalam adonan siomai. Berhasil jadi siomai sih, tapi rasanya aneh dan bentuknya gak cantik.

jadi jangan lupa, persiapan menjamin 50 persen kesuksesan.

Baca Instruksi Resep dengan Seksama

Misal ada kasus, ketika akan menuang hasil pengocokan putih telur, ternyata sudah membentuk 2 lapisan, yaitu:  Cairan dibawah dan busa di atas. Apa yang harus dilakukan? Tuang semua? Atau hanya pilih busa putih telurnya?

Jawabnya: Hanya pilih busa putih telur! Kemudian campur rata dengan adonanlain dengan cara aduk balik.

Semua tips tersebut tercantum di resep, termasuk step-step agar memanaskan oven/steamer selama pembuatan adonan agar perangkat tersebut siap memanggang/mengukus cake/bolu.

Jadi, jangan lalaikan step by step yang telah ditulis dengan rinci oleh content creator jika ingin sukses membuat cake/bolu.
    

Perhatikan Kualitas Bahan Baku

Ingin membuat cake berbentuk cantik dan beraroma harum? Pastinya ya? Karena itu penting banget mempersiapkan hanya bahan segar sebelum mulai proses membuat cake/bolu.

Pernah nih, akibat tidak konsentrasi, saya salah mengambil telur.Akibatnya bisa ditebak, telur sulit mengembang saat dikocok, dan baunya amis/hanyir.

Jika sudah begini, penambahan vanilla ekstrak gak ngaruh. Adonan harus saya buang. Hiks sedih banget melihat sekian banyak bahan (mentega, gula dan lain lain) yang turut terbuang.

Resep Chocolate Banana Cake dari Joy of Baking

Di lamannya, Stephanie Jaworski  menulis bahwa ‘Chocolate Banana Cake’ merupakan adaptasi buku Best Summer Weekends Cookbook yang ditulis oleh Jane Rodmells.
Cocok dibuat dan disajikan hidangan penutup yang lezat dalam pertemuan keluarga. Atau sebagai breakfast yang disajikan bersama yoghurt dan buah-buahan.
Saya setuju banget, perpaduan pisang dengan coklat yang lumayan banyak membuat cake ini creamy, nyoklat tapi enggak enek. Malah nagih!

Dalam resep tercantum chocolate ganache sebagai frosting, sehingga ketika disuap, sensasi rasanya bikin wow! Pingin lagi dan lagi, sampai gak kerasa udah memasukkan seperempat loyang chocolate banana cake.

Untuk penampakan resep kali ini saya tidak menggunakan chocolate ganache sebagai frosting karena  lemari es di rumah Tanjungsari sangat terbatas. Takutnya aroma cake terkontaminasi sayuran dan daging. Jadi terpaksa di simpan di luar, dalam suhu ruang cake yang hanya tahan 3 hari saja. 

Resep Chocolate Banana Cake:

Bahan Chocolate Banana Cake

• 230 grams (1 ¾ cups) tepung serbaguna
• 75 grams ( ¾ cup) cocoa powder
• 6 grams (1½ teaspoons) baking powder
• 6 grams (1½ teaspoons) baking soda
• 2 grams ( ½ teaspoon garam
• 350 grams ( 1 ¾ cups) gula pasir
• 2 telur ukuran besar
• 250 grams (1 cup/ 2 buah ukuran besar) pisang lumatkan
• 240 ml (1 cup) air/ air kopi (sesuai selera, bisa menggunakan nescafe. Saring dulu jika menggunakan kopi tubruk)
• 120 ml (½ cup) susu
• 120 ml ( ½ cup) minyak sayur/canola oil
• 6 grams (1½ teaspoons) vanilla extract

Bahan  Chocolate Ganache

• 225 gram dark cooking chocolate (DCC), cincang halus.
• 180 m heavy whipping cream
• 14 grams (1 sendok makan) mentega

Cara Membuat Chocolate Banana Cake:

1. Panaskan oven dalam suhu 180 ˚C dan siapkan loyang ukuran 23 x 33 cm dengan mengolesi margarin dan alasi dasar loyang memakai kertas roti, agar mudah diangkat ketika cake matang.
2. Buat adonan pisang dengan melumatkan pisang, campur rata dengan susu, minyak sayur dan air, sisihkan.
3. Campur bahan kering: tepung terigu, cocoa powder, baking powder, baking soda dan garam, saring, sisihkan.
4. Aduk gula dan telur dengan menggunakan whisked (kocokan telur manual) hingga tercampur rata, gak harus sampai mengembang. Tambahkan tepung, bergantian dengan adonan pisang, terakhir tuang vanilla ectract. Aduk rata saja, jangan terlalu lama agar kue tidak bantat.
5. Tuang adonan ke dalam loyang dan panggang selama 35-40 menit (tergantung oven masing-masing). Test tusuk untuk memastikan cake telah matang.
6. Setelah matang, dinginkan cake di atas cooling rack.
7. Buat chocolate ganache dengan memanaskan heavy whipping cream dan mentega, jaga jangan sampai mendidih, cukup keluar gelembungnya saja, angkat.
8. Dengan menggunakan whisked, campur cairan whipping cream dan DCC cincang sampai menghasilkan ganache yang kental.
9. Jika chocolate banana cake telah dingin, hiasi dengan chocolate ganache. Simpan dalam lemari es hingga waktu penyajian. Yummmm….lezat.

Gimana? Siap baking membaking setelah saya share 5 tips anti gagal membuat bolu/cake? Atau pilih jajan aja? Kulineran emang gak ada matinya ya? Apalagi sambil traveling. Nah teman blogger saya, Shyntako punya blog berisi kisah traveling, kuliner, beauty and health, serta masih banyak lagi.

Review terbarunya tentang menu yang wajib dipesan di Sushi Tei akan sangat membantu sebelum berangkat kulineran ke resto Jepang yang telah berdiri sejak tahun 1994 dan dijamin kehalalannya tersebut.

Baca juga:
Banana Oatmeal Muffin (Resep Farah Quinn) Kudapan Sehat di Hari Lebaran

Brownies vs Bolu Coklat dan Resep Bolu Kukus Ketan Hitam Pandan